Revealing The Hidden Treasures of The Dayak

Hi all! Welcome to my blog! Now, I want to tell you about The Hidden Treasures of The Dayak. Stay tuned!
Reaveling The Hidden Treasures of The Dayak

     In the Indonesian archipelago live over 220 million people of more than 300 ethnic groups. The Javanese and the Sundanese make up the majority of the population, but there are a number of minor ethnic groups such as the Sasak and the Dayak. Living in the depths of the dense forests in Borneo, Dayak people, who are naturally honest and helpful, kept their remarkable traditions and beautiful craftwork hidden from the rest of the world for a long time.
     The indigenous inhabitants of Borneo are scrupulously honest and helpful by nature. Their houses and valuable belongings are usually left unlocked and unattended. To them theft is unimaginable. Mutual help and cooperation that they value are shown in their tradition of living in big families in longhouses. The number of family members that a longhouse accommodates varies up to 50. Family members and relatives help each other with domestic chores. Men and women share equal responsibilities in many aspects of life, including childcare.

 A longhouse

     Dayak people have various traditions in terms of clothing. Though today most of them wear modern clothes, some men still wear animal-skin vests and some women still wrap themselves in bark cloth. Men of the Dayak Kenyah, one of the over 200 various Dayak tribes, wear headdresses adorned with feathers. Dayak people traditionally wear charms all over their bodies: anklets, necklaces, bracelets, and earrings. In the past, women perforated their elongated earlobes, which were considered a sign of beauty. Dayaks are also accustomed to wearing tattoos, which are not only decorative but also meant for others to recognize tribe, social rank, and acts of bravery. However, modern values that many Dayaks are exposed to have weakened many of these traditions.

A Dayak woman with her elongated earlobes

     Dayak people are famous for their fine handicrafts. Their fine-quality, beautiful, and durable lampits (mats) and baskets have gained fame throughout the country. Many different Dayak tribes are also excel at weaving. Using simple, horizontal looms, Dayak women weave the exquisitely colored woven cloth ikat. Dayak ikat differs from ikats of other ethnic groups in that it is less stiff, less formal, and more colorful. Dayak women are also well-known for their excellent work with glass beads, which usually features a black design against a yellow background. Dayaks traditionally decorate their sword sheaths, head bands, and skirt hems with tassels and colorful beaded embroidery. Beaded key chains and pen or pencil cases have become popular souvenirs from Borneo.  

Craft from Dayak

     These natives of Borneo are helpful, cooperative, and creative individuals with an exquisite sense of arts. The beauty of their creations, long hidden in the dark interiors of Borneo, has finally come out. Hopefully their beautiful way of life will not fall victim to the negative aspects of modern life, as have their forests.



Made By :
Christabel Pangesti
Regina Pacis JHS
IX A / 7

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pipit dan Si Semut

     Pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor burung pipit bernama Pipit dan seekor semut. Pipit terkenal mempunyai bulu yang indah dan suara yang indah. Setiap pagi, ia senang bersenandung sehingga membuat kagum teman - temannya.      Pada suatu pagi nan cerah, Pipit kembali bersenandung, bersemangat menyambut hari yang baru. Ia bersenandung sambil memakan buah jambu. Ia duduk di ranting pohon kemudian memakan jambunya secara perlahan.      Tiba - tiba, ia dikejutkan dengan suara kecil yang datangnya dari bawah. Ia pun menengok ke bawah. Ternyata, suara kecil tadi merupakan suara semut. “Pipit yang baik hati, bolehkah kau mengambilkanku sebuah jambu yang terdapat di ranting itu. Badanku yang kecil tak mampu meraihnya,” pinta semut. Namun Pipit dengan sombongnya menjawab “Ambil saja sendiri. Kau hanya mengganggu sarapanku di pagi ini, makhluk kecil. Pergilah mencari makanan lain dan jangan ganggu aku lagi.”      Si semut pun ...
Baca selengkapnya

LDKS

     Halo semuanya! Welcome to my blog! Jadi sekarang saya akan menulis tentang LDKS.. Nah, apa itu LDKS? LDKS adalah singkatan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa - jiwa kepemimpinan siswa. Tidak hanya sampai di situ, LDKS juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa menjadi yang lebih baik lagi. LDKS lazim dilaksanakan di beberapa sekolah untuk menumbuhkan karakter - karakter baik pada setiap anak didiknya.      Di antara kalian pasti berpikir bahwa LDKS itu merupakan kegiatan seperti semi militer. Itu memang benar karena mengacu pada tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa, maka kegiatan LDKS itu dibuat sedemikian rupa seperti kegiatan militer. Kegiatan LDKS juga memiliki manfaat. Di antaranya untuk melatih kemandirian siswa, menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa, mengembangkan karakter baik siswa dan lain sebagainya. LDKS itu sangat menyenangkan, asalkan dibawa HAPPY! :)
Baca selengkapnya

Semangat Generasi Z

     Di zaman yang modern ini, tentu sudah tidak asing lagi dengan teknologi. Kita sebagai remaja yang lahir dalam rentang tahun 1995-2014 pasti sudah canggih dalam menggunakan berbagai alat elektronik, semisal HP. Namun, pada zaman sekarang HP sering disalahgunakan untuk kepentingan lain, misalnya untuk memecahkan persatuan bangsa dan negara. Maka dari itu, diperlukan peran dari remaja itu sendiri untuk mempersatukan diri dengan orang - orang di sekitarnya untuk memerangi bentuk perpecahan bangsa yang dilakukan melalui teknologi sebagaimana mestinya yang telah dilakukan oleh para pahlawan yang melakukan sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. 90 tahun telah berlalu, tetapi semangat persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh padam. Kita boleh menerima arus globalisasi, tetapi janganlah kita melupakan budaya kita sendiri dan janganlah berperilaku menyimpang dari aturan adat istiadat yang telah ada dari zaman nenek moyang. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Salam Litera...
Baca selengkapnya